Market  

Cek Jajaran Saham Tercuan dan Terboncos Awal Pekan! Punya?

Jakarta, CNBC IndonesiaSaham PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) mampu memimpin jajaran top gainers pada perdagangan sesi I siang ini, Senin (14/11/2022), sementara saham PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) memimpin jajaran top losers kali ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,65% atau 45,74 poin, ke 7.043,47 pada penutupan perdagangan sesi I, kabar positif melandainya inflasi Amerika Serikat (AS) sepertinya sudah habis bagi indeks acuan Tanah Air.

Nilai perdagangan tercatat naik ke Rp 7,02 triliun dengan melibatkan lebih dari 15 miliar saham yang berpindah tangan 895 kali.

Sementara itu,statistik perdagangan mencatat ada 256 saham yang melemah dan 256 saham yang mengalami kenaikan, serta sisanya sebanyak 182 saham stagnan.

Di tengah amblesnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajarantop gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers

Berikut lima saham top gainers pada perdagangan sesi I siang ini, Senin (14/11/2022).

1. PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA), naik +27,47%, ke Rp 232/unit

2. PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT), naik +13,82%, ke Rp 700/unit

3. PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), naik +12,41%, ke Rp 163/unit

4. PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN), naik +10,67%, ke Rp 830/unit

5. PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO), naik +10,42%, ke Rp 530/unit

Saham emiten pendatang baru yakni PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) mampu menduduki sekaligus memimpin deretantop gainerspada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 107,41 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 467,55 juta unit saham.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham ZATA bergerak di rentang Rp 196-244/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham ZATA mencapai Rp 1,97 triliun.

Jika melihat data perdagangan sejak ZATA melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ZATA belum pernah mengalami koreksi dan mampu memimpin jajaran top gainers 3 hari beruntun.

ZATA mematok harga penawaran umum saham alias initial public offering (IPO) di level Rp 100. Hingga kini, saham ZATA mampu mencatatkan kenaikan mencapai 97,28% sejak awal Ia melantai di BEI.

Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 1.700.000.000 saham setara dengan 20,01% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dan dana yang berhasil dihimpun Perseroan sebesar Rp 170 miliar. Perseroan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam IPO ini.

Menurut data dari Fitch Solutions, pertumbuhan pengeluaran rumah tangga untuk pakaian dan alas kaki hingga tahun 2026 diprediksi akan terus bertumbuh dengan rata-rata pertumbuhan 7,5% setiap tahunnya menjadi Rp 469,3 Triliun atau US$ 34,7 miliar pada tahun 2026.

Selain itu, pemerintah juga terus mendukung Indonesia untuk menjadi kiblat fesyen muslim dunia, hal inilah yang mendorong Perseroan menangkap peluang menghadirkan brand fesyen muslim, membangun pusat distribusi untuk meningkatkan kapasitas dalam rangka memenuhi kebutuhan market muslim di Indonesia.

Langkah Perseroan untuk masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO adalah bagian dari strategi Perseroan untuk meningkatkan ekspansi usaha, kapasitas pendanaan, tata kelola, dan prinsip keterbukaan yang lebih baik sebagai perusahaan publik.

Sumber: www.cnbcindonesia.com