Market  

Suku Bunga Acuan Naik, Sektor Properti Apa Kabar?

Jakarta, CNBC Indonesia Di sepanjang tahun 2022, kinerja keuangan emiten properti kembali menunjukkan tajinya. Namun, mayoritas kinerja sahamnya masih ambles. Lantas, bagaimana prospek ke depan?

Melansir laporan keuangan sejumlah emiten properti ternama di Tanah Air, menunjukkan kinerja keuangan yang ciamik. Diantaranya seperti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) yang berhasil meraih lonjakan 72,8% pada laba bersih menjadi Rp 1,38 triliun di kuartal III-2022 dari periode yang sama tahun lalu di Rp 800 miliar.

Jika dirinci, pendapatan PWON terbagi dalam dua segmen, yakni pendapatan dari kontrak dengan pelanggan dengan total Rp 3,31 triliun, serta sisanya disumbang dari pendapatan sewa ruangan dan apartemen servis senilai Rp 1,17 triliun.

Emiten properti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) juga berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,51 triliun, melesat 50,5% dibandingkan kuartal III-2021 di Rp 1,01 triliun. Sejalan dengan tumbuhnya laba, pendapatan perseroan juga naik 8,69% menjadi Rp 7,22 triliun yang didominasi oleh penjualan kavling, hunian, ruko, serta penjualan gedung kantor.

CTRA berhasil mencetak pendapatan pra penjualan atau marketing sales senilai Rp6,5 triliun selama periode kuartal III-2022. Angka tersebut setara dengan 79% dari target perseroan tahun ini yang sebesar Rp7,8 triliun.

Per September 2022, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) juga berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 309,67 miliar, meroket 81,69% dari kuartal III-2022 di Rp 170,44 miliar. Mengutip laporan keuangan, pendapatan perseroan juga naik 11,13% menjadi Rp 4,21 triliun dari sebelumnya senilai Rp 3,78 triliun. Kenaikan pendapatan tersebut ditopang oleh pendapatan dari segmen pengembangan properti yang tercatat hingga Rp 2,66 triliun.

Corporate Secretary Summarecon Agung Jemmy Kusnadi mengatakan hingga per September tahun ini, capaian marketing sales SMRA mencapai Rp 3,5 triliun atau setara dengan 70% dari target marketing sales yang ditetapkan perseroan ini sebesar Rp 5 triliun.

Sementara, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) selama sembilan bulan pertama tahun ini, berhasil meraih laba bersih senilai Rp 106 miliar atau berbalik positif dibanding per kuartal III-2021 yang mencatatkan rugi bersih senilai Rp 138,96 miliar.

Pendapatan melonjak 55,37% secara tahunan menjadi Rp 2,75 triliun dari Rp 1,77 triliun pada kuartal III-2021.

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) membukukan pendapatan usaha senilai Rp 7,14 triliun, meroket 38,37% dari pencapaian tahun lalu di Rp 5,16 triliun. Penopang pendapatan dikontribusi dari segmen penjualan, di mana berkontribusi 78,15% atau setara dengan Rp 5,58 triliun yang terdiri dari penjualan tanah dan bangunan Rp 5,02 triliun, serta tanah dan bangunan strata tutle senilai Rp 553,55 miliar.

Namun, laba perseroan turun 1,33% dibandingkan kuartal III-2021 dengan raihan mencapai Rp 918,3 miliar.








Emiten

Pendapatan

% perubahan

Laba Bersih/Rugi

% perubahan

Kuartal III-2022

Kuartal III-2021

Kuartal III-2022

Kuartal III-2021

PWON

4490

3780

18,78%

1380

800

72,80%

BSDE

7140

5160

38,37%

0,918

0,930

-1,33%

CTRA

7220

6640

8,69%

1520

1010

50,50%

SMRA

4210

3780

11,13%

0,309

0,170

81,69%

ASRI

2745

1770

55,37%

0,106

-0,139

176%

Lantas, bagaimana kinerja saham emiten properti tahun ini?

Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), secara year to date, indeks sektoral properties & real estate terkoreksi 10,44% dan menjadi indeks sektoral yang tertekan paling tajam setelah sektor teknologi.

Hal tersebut juga tercermin dari kinerja mayoritas saham emiten-emiten properti di sepanjang tahun ini yang masih terkoreksi. Hingga pada perdagangan Selasa (22/11/2022) pukul 10:20 WIB, SMRA menjadi emiten yang melemah paling tajam sebesar 32,93%. Disusul oleh BSDE dan PWON yang terkoreksi masing-masing sebesar 9,41% dan 4,31%. CTRA juga tergelincir 1,55% di sepanjang tahun ini.

Sedangkan, ASRI menjadi satu-satunya emiten yang masih berada di zona positif di sepanjang tahun ini. ASRI sukses menguat 4,94%.







Saham

1D

1W

1M

3M

YTD

PWON

0,91%

-2.2%

0.00%

-11,2%

-4,31%

BSDE

1,1%

-2,14%

1,1%

-3,17%

-9,41%

CTRA

0,53%

-1,04%

3,24%

-0,52%

-1,55%

SMRA

0,00%

-0,89%

-6,72%

-8,94%

-32,93%

ASRI

-0,58%

0,00%

-0,58%

-2,3%

4,94%

Apa saja tantangan sektor properti ke depannya? simak di halaman selanjutnya

Sumber: www.cnbcindonesia.com